About Administrator

Marissa Nasution

Marissa Nasution5Marissa Nasution lepas dari shooting aku membuntutinya, aku sebenarnya habis ngobrol dengannya ketika selesai siaran, wajahnya letih setelah acara di teve itu. Tubuh tingginya sangat menawan hatiku, belum lagi besaran buah dada dan pantatnya yanga aduhai itu sangat merangsangku untuk menggelutinya, jika perlu aku pengin memperkosanya. Sudah kepalang basah, apalagi dalam obrolan sebentar itu dia hendak relaks di villanya sendirian. Sehingga aku berniat ingin menyetubuhinya. Lepas keluar dari studio aku langsung membututi, dengan jarak yang aman, sesekali aku menjauhi agar tidak kentara.

Kusalip mobilnya dan aku menjauh dari mobil Marissa Nasution itu, lepas keluar dari tol aku sengaja membiarkan Marissa Nasution lewat. Tidak ada kecurigaan sama sekali. Malam semakin melarut, apalagi hujan mulai mengguyur kota pinggiran Bogor itu. Naik ke sebuah jalan berkelok hanya terlihat sorot lampu dari mobil Marissa Nasution itu, aku terus membuntuti dari jarah jauh. Tak lama kemudian mobil itu berhenti di depan sebuah villa. Alamak ! villanya ternyata di bentengi dengan tembok tinggi, bagaimana aku bisa masuk sampai ke dalam. Aku mencari akal, aku berhenti beberapa puluh meter dari villa itu dan mengamati bagian belakang villanya, Hmmm .. seperti itu merupakan kebun belakang villa yang hanya dipagar dengan teralis setinggi dua meter, jadi itulah peluangku, ketika hendak kupegang teralis itu terasa ada aliran listrik menyengat tanganku
“Siaaalaaaaaan .. pinter juga itu cewek .. “ makiku gemas.
Aku berpikir bagaimana mematikan aliran listrik itu, kucari di mana listrik itu menempel di pagar, dengan hati hati kuperiksa, ternyata di pojokan teralis itu tersolder dengan kuat sebuah kawat yang beraliran listrik. Untung pernah belajar elektronika, kuambil kawat di mobilku, kemudian aku kembali lagi dan membuat hubungan pendek pada aliran listrik itu, kontan saja listrik di villa itu langsung padam, lalu terdengar omelan dan makian seorang wanita dari dalam.
“Brengsek .. malam malam begini gelap “
Aku cepat cepat naik ke pagar tanpa susah payah, aku kemudian bersembunyi, terlihat Marissa Nasution keluar membawa senter dan melihat sekeliling
“Oh .. hanya villaku .. pantas .. anjlok kali “ timpal Marissa Nasution menuju ke meteran listrik kemudian menghidupkan lagi,suasana villa kembali dengan pandangan sejuk lampu temaram.
“Hujan masih dengan rintik rinih .. iiih dinginnya “ ujar Marissa Nasution dengan berlalu kemudian masuk ke dalam villa.
Aku kemudian menuju bagian belakang villanya masuk lewat dapur yang terbuka dengan lebar, aku kaget setengah mati ketika pintu ke dapur dari dalam itu hendak terbuka, aku langsung berada di baliknya, namun Marissa Nasution malah membatalkan lagi masuk ke dapur, untung aku sempat melepas sandalku sehingga tidak membuat telapak sandal di lantai.
“Siaaalaan .. panggilan siapa lagi itu “ maki Marissa Nasution ketika sebuah bunyi dering hape di lantai atas. Aku kemudian menyelinap masuk sampai kamarnya dan diam di situ mencari siasat bagaimana membius Marissa Nasution, sakuku ada beberapa obat yang bisa membius orang, ada juga obat perangsang. Lepas bertelepon sambil menuju kembali ke dapur, eh malah membuka pintu kamar, aku kemudian bersembunyi bawah ranjang, terdengar bunyi gelas di letakkan dengan keras. Tak lama kemudian Marissa Nasution keluar lagi, aku langsung keluar dari persembunyian, kutaruh obat yang bisa membuat Marissa Nasution melemas dan setengah sadar merasakan kasiat obat dari China itu. Dengan sukses obat itu langsung bercampur dengan minuman itu tanpa mengubah warna, aku kemudian kembali sembunyi, cukup lama aku menunggu, sudah hampir setengah jam Marissa Nasution tidak masuk lagi.
Ketika aku hendak keluar, mendadak Marissa Nasution masuk lagi dan langsung menyambar minuman itu dan ditenggak dengan cepat. Hmmm .. berhasil .. sebentar lagi aku akan bisa menguliti pakaian artis ini, aku sudah ngaceng luar biasa. Mendadak tiba tiba terdengar suara orang lemas jatuh ke ranjang
“bruuuuuuuuuuk “
“Apaan ini .. kok badanku melemas .. uuuh … ada yang tidak berees dengan tubuhku .. tidur saja aaah “ ujar Marissa Nasution dengan merebah lebih ke tengah.
“Panas lagi aaaaaah .. “ ujar Marissa Nasution dengan membuka kaosnya sehingga kini hanya membawa beha dengan rok pendek serta celana dalam. Beberapa pakaiannya kemudian berserakan dekatku, sudah bra, kaos, celana dalam .. tinggal rok saja
“Siaaaaal .. panasnya “keluh Marissa Nasution dengan suara semakin melemah, aku dibawah berusaha mencopot pakaianku dan aku kini sudah telanjang bulat, aku keluar dari bawah kolong ranjang itu dan kudapatkan tubuh segar Marissa Nasution bertelanjang bulat tanpa sehelai benangpun dengan mata terpejam, kepalanya bergerak gerak pelan pelan mendesah. Reaksi obat itu tidak lama, hanya seperempat jam saja akan sadar dengan sendiri, aku langsung mendekati dan menindih tubuhnya.
Marissa Nasution kaget merasakan ada tubuh polos menindihnya
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaah … siapa kau “ bentaknya dengan membuka mata. Marissa Nasution sampai ketakutan sambil berusaha menghalau tubuhku.
“Sabaaaaaaaaar . aku akan bercinta denganmu “ bisikku di telinganya
“Tolong … jangan aaaaaaaaaaaah “ tolak Marissa Nasution dengan menjambak rambutku ketika melihat wajahku Marissa Nasution langsung melotot
“Kauuuuuuuuuuuuuuuu ! “ hardik Marissa Nasution dengan marah
“Sudah lama aku pengin menikmati kesintalan tubuhmu “ kataku dengan mencekal tangan Marissa Nasution. Marissa Nasution berontak dengan kuat, namun aku lebih dulu mendesakkan batangku membuat Marissa Nasution terpekik
“Brengseeeeeeeeeek .. bajingaaaaaaaaan “ maki Marissa Nasution dengan berusaha memberontak.
Pengaruh obat itu masih terasa sehingga pemberontakannya masih belum kuat, sehingga aku langsung meremas buah dadanya
“Aaaaaaaah ..jangaaaaaan .. jangaaaaaaaaaaan.. jangaaaaaaaaaan “ teriak Marissa Nasution semakin melemah. Kutahan tangannya yang lemah itu, aku kemudian langsung mengangkat tubuhku dan langsung menjilati vaginanya yang wangi itu, tangan Marissa Nasution berusaha menahan kepalaku namun aku kembali memegang kedua tangannya
“Pleaseeeeee ..aaaaah hhhhsss …. jangaaaaaaaaaaaaaaaaan “ teriak Marissa Nasution.
Kujilati vaginanya itu berulang ulang, kedua pahanya malah menjepit kepalaku dengan kuat. Tangannya aku pegang, malah terlepas sehingga aku langsung meremas buah dadanya dengan kuat membuat Marissa Nasution langsung menahan tanganku yang nakal meremas.
“Ooooooh .jangan.. jangaaaaaaaan ..pleasee aaaaah “ lenguh Marissa Nasution yang kemudian justru perlawananannya semakin melemah seiring jilatan pada vaginanya yang membuat Marissa Nasution terangsang
Vaginanya lama lama membuka seiring jilatan dan sedotanku membuat Marissa Nasution malah semakin terbuai akan nafsu itu. Pelan pelan aku kemudian memegang tangan Marissa Nasution dan aku kembali menaikan tubuh Marissa Nasution yang melemah itu, kuarahkan batangku ke vaginanya dan kudesak membuat Marissa Nasution melotot
“Ampuuuuuun aaaaah .. jangaaan perkosa aaakuuuuuu “ iba Marissa Nasution dengan memandangku sangat marah
“Nikmati saja, Mar .. aku sudah lama pengin tidur denganmu .. “ desakku dengan memajukan batangku masuk melesak sampai separo membuat Marissa Nasution menjerit
Perlawanannya semakin tidak tampak, hanya pasrah saja menikmati penisku sudah semakin dalam di vaginanya.
“Jahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat “ maki Marissa Nasution dengan menahan nafas karena kesakitan batangku sudah melesak lebih dalam.
“Sudahlah .. nikmati saja, Mar … “ ujarku dengan menindih dan menggenjotnya membuat Marissa Nasution semakin kewalahan.
“Aaaaaaaaaaaaauh aaaaaah ..ampuuuuuuuuuuun “ iba Marissa Nasution dengan suara tak karuan, anehnya Marissa Nasution tidak menangis, kemudian dipegangnya kepalaku
“Puaskan nafsu bejatmu .. setelah itu pergi dari villaku “ hardik Marissa Nasution
“Tidak bisa Mar .. sampai kau rela mau bercinta denganku .. “
Marissa Nasution hanya diam memandangku kemudian menggeleng geleng.
“Aku sudah lama pengin bercinta denganmu … ayo deeeh “ rayuku dengan meremas buah dadanya memberikan rangsangan lagi
“Aaaaaaaaah ….uuuuuuuh “ lenguh Marissa Nasution merasakan desakan batangku keluar masuk vagina Marissa Nasution itu.
Kugenjot dengan pelan pelan, aku semakin terkejut ketika kedua kakinya melingkar ke pinggangku.
“Aaaaaaaah ……. kasaaaaaaar aaaaaaaaah “ maki Marissa Nasution dengan menahan dadaku, aku langsung kembali menindihnya, kali Marissa Nasution menyambut lumatanku dengan tak kalah ganas, dengan gemas dipegangnya kepalaku dan melumat habis bibirku.
Kami berdua saling bercumbu dengan rakus
“teruuuuuuuuuuuus “ semangat Marissa Nasution dengan memelukku lebih erat, jepitan vaginanya sangat kencang sampai membuat batangku terjepit luar biasa.
Genjotan demi genjotan, tubuh kami penuh dengan keringat, lenguhan demi lenguhan, erangan demi erangan, dan teriakan demi teriakan birahi memenuhi kamar itu.
Marissa Nasution mendapatkan orgasme dengan menegang kamu dan menyemburkan cairan orgasmenya membasahi sprei, kurasakan cairan panas itu menyemprot di selakanganku dengan deras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Marissa Nasution dengan panjang, tubuhnya terkulai dengan lemas dan terkapar kusetubuhi, kuhentikan genjotanku dan kutindih dengan memeluknya erat serta menghujani dengan ciuman di lehernya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catalog